PERTANYAAN :
Sungai-sungai di pedesaan memiliki kegunaan yang multi fungsi.
Disamping sebagai sarana mandi dan mencuci juga dimanfaatkan sebagai WC
umum untuk tempat buang hajat. Akibatnya,
seringkali kita temukan kotoran-kotoran manusia terapung bak perahu yang sedang
berlayar.
Pertanyaannya, apakah ketika berwudlu kita harus menjauhi dari benda najis terdebut?
JAWABAN :
Ketika kita wudlu di
sungai dan ada kotoran yang mengapung di sana, maka tidak harus
menjauhinya, karena air volume air sungai yang lebih dari dua qullah tetap suci mensucikan selama sifatnya tidak berubah.
REFERENSI:
&
المجموع الجزء 1 صحـ : 192 مكتبة
مطبعة المنيرية
وَأَمَّا الْمَسْأَلَةُ الثَّانِيَةُ وَهِيَ إذَا
كَانَ الْمَاءُ أَكْثَرَ مِنْ قُلَّتَيْنِ وَفِيهِ نَجَاسَةٌ جَامِدَةٌ فَقَدْ
ذَكَرَ وَجْهَيْنِ ( الصَّحِيحُ مِنْهُمَا ) أَنَّهُ لاَ يَجِبُ التَّبَاعُدُ بَلْ
تَجُوزُ الطَّهَارَةُ مِنْهُ مِنْ حَيْثُ شَاءَ ( وَالثَّانِيْ ) يَجِبُ
التَّبَاعُدُ عَنِ النَّجَاسَةِ بِقَدْرِ قُلَّتَيْنِ وَهَذَا الْخِلاَفُ
مَشْهُورٌ فِي الطَّرِيقَتَيْنِ لَكِنْ الْعِرَاقِيُّوْنَ وَالْبَغَوِيُّ حَكَوْهُ
وَجْهَيْنِ كَمَا حَكَاهُ الْمُصَنِّفُ – إلى أن قال - وَأَمَّا إذَا قُلْنَا لاَ
يُشْتَرَطُ التَّبَاعُدُ فَلَهُ أَنْ يَتَطَهَّرَ مِنْ أَيِّ مَوْضِعٍ شَاءَ
مِنْهُ هَكَذَا صَرَّحَ بِهِ اْلأَصْحَابُ وَاتَّفَقُوْا عَلَيْهِ اهـ