Mari belajar hukum Islam!

Masalah Air di Daerah Kekeringan


PERTANYAAN :
Sungguh memperihatinkan kehidupan orang-orang yang berada di daerah yang kekeringan. Untuk mendapatkan air satu ember saja mereka harus rela menunggu hingga berjam-jam. Bahkan saking sulitnya mendapatkan air, mereka sampai tidak menghiraukan dalam mengambil air tersebut. Sehingga tak jarang air yang mereka bawa terkena percikan-percikan air yang jatuh ke tanah atau terkena kotoran.
Pertanyaannya, adakah ulama’ dari kalangan Syafi'iyyah yang berpendapat, bahwa air sedikit ketika terkena najis dan tidak berubah statusnya tetap suci mensucikan?

JAWABAN :
Ada. Yaitu pendapat Imam Ibn al-Mundzir, al-Ghazâly dan ar-Rûyâni. Ketiga imam tersebut berpendapat air sedikit yang terkena najis tetap suci asalkan air yang terkena najis tersebut tidak berubah.

REFERENSI :
&    شرح البهجة الوردية الجزء 1 صحـ : 30 مكتبة مطبعة الميمنية

وَقِيْلَ لاَ يَنْجُسُ كَثِيْرُ الْمَاءِ وَلاَ قَلِيْلُهُ إلاَّ بِالتَّغَيُّرِ حَكَاهُ فِي الْمَجْمُوْعِ عَنْ طَائِفَةٍ مِنَ الصَّحَابَةِ وَغَيْرِهِمْ وَاخْتَارَهُ ابْنُ الْمُنْذِرِ وَالْغَزَالِيُّ فِي اْلإِحْيَاءِ وَالرُّوْيَانِيُّ فِي كِتَابَيْهِ الْبَحْرِ وَالْحِلْيَةِ قَالَ فِي الْبَحْرِ هُوَ اخْتِيَارِيْ وَاخْتِيَارُ جَمَاعَةٍ رَأَيْتُهُمْ بِخُرَاسَانَ وَالْعِرَاقِ قَالَ فِي الْمَجْمُوعِ بَعْدَ حِكَايَةِ الْمَذَاهِبِ فِي مِقْدَارِ الْمَاءِ الَّذِي لاَ يَنْجُسُ هَذَا الْمَذْهَبُ أَصَحُّ الْمَذَاهِبِ بَعْدَ مَذْهَبِنَا اهـ 

Rate this article

Post a Comment