PERTANYAAN:
Dalam sebuah acara Majlis Ta`lim dan sejenisnya, di
sela-sela pembacaan ayat-ayat suci al Quran para hadirinn mengucapkan lafadz “Allah”
kadang secara serempak, seakan menikmati sekali bacaan yang dilantunkan. Ini
sudah mentradisi di masyarakat kita, setiap seorang qori` waqof dari bacaan Al
Qurannya pendengarnya pasti mengucapkan “Allah” untuk menjawabnya.
Pertanyaannya, sebenarnya bagaimanakah
hukumnya menjawab bacaan Al Quran dengan mengucapkan “Alloh” atau
semacamnya di sela-sela bacaan Al Quran?
JAWABAN:
Sebelum kita membahas pertanyaan tersebut, sebelumnya perlu
kita ketahui bahwa dalam bacaan al-Qur`an yang agung terdapat beberapa kesunatan yang harus kita perhatikan. Di antara kesunahan
tersebut adalah mendengarkan bacaan (inshot) dan
meninggalkan segala sesuatu
yang dapat menimbulkan kegaduhan. Dengan demikian, hukum menjawab AL Quran dengan membaca
“Alloh”,
dan sebagainya pada waktu Qori` waqof
di sela-sela qiro`ah hukumnya itu
adalah Khilaful Aula (kurang baik)
Tsamrotur
Roudloh, hal. 190
وفى
ثمرة الروضة ص 190، مانصه:
لو قال سامعوا
القراءة طيب طيب او الله الله على وجه الاستحسان كما هو العادة فهل يحصل لهم
الانصات المأمور بقوله تعالى: ]واذا
قرئ القران فاستمعوا له وانصتوا ... الاية[ اولا؟
الجواب: لايحصل لان
الانصات انما يحصل بترك الكلام والذكر كما فى منهاج القويم فى سنن الجمعة. اعلم ان
لقراءة القرأن سننا ذكرها فى الاتقان. منها الاستماع لها وترك اللغط والحديث
بحضورها. اهـ